Majukan Pariwisata Sumbar dengan Wisata Terpadu

By Robby Prihandaya 05 Jan 2025, 20:26:53 WIB Ekonomi
Majukan Pariwisata Sumbar dengan Wisata Terpadu

Keterangan Gambar : Laksdya TNI Purn Dr. Angkasa Dipua bersama Gubernur Sumbar. H. Mahyeldi. (ist)


PADANG - Sumatra Barat memiliki objek wisata yang sangat banyak dan beragam. Ditambah lagi dengan kulinernya yang tidak diragukan lagi kelezatannya.

Baca Lainnya :

Memaksimalkan potensi yang ada itu menurut salah seorang perantau Minang, Laksdya TNI Purn Dr. Angkasa Dipua perlu pengelolaan dengan metode Pariwisata Terpadu West Sumatra for Tourism.

Tahap awal menurut mantan Irjen TNI itu, Gubernur Sumbar perlu membentuk Satuan Tugas West Sumatra for Tourism, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota. "Untuk satuan pelaksana kerja Pemprov, Pemkab/Pemko, khususnya oleh Dinas Pariwisata," sebut pria yang pernah jadi Atase Pertahanan di Vietnam pada tahun 2009-2012 itu.

Pembentukan satuan tugas lanjut Angkasa dengan tujuan yang mirip dengan badan yang didirikan Presiden untuk skala nasional. "Ini memerlukan atensi khusus dan menjadi prioritas pemerintah," ujar pria yang pernah mengikuti pendidikan di National Defence College di Thailand pada 2014 hingga 2015 itu.

Satuan tugas dipimpin oleh Kepala Satuan tugas dengan staf terdiri dari Kabag Perencanaan dan Keuangan, Kabag Operasional, Kabag Promosi dan Koordinasi, dan lainnya yang bisa menunjang majunya pariwisata Sumatra Barat.

Kepala Satuan Tugas menurut pria yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Antam Resourcindo bisa ditunjuk dari pengusaha sebagai mitra dari pemprov/pemkab/pemko dengan maksud bisa mengelola secara profesional dengan sistem bagi hasil dari pengelolaan tourism ke Sumbar dengan pengelola tempat wisata, kuliner, hotel, trasportasi, dan lain-lain yang terkait dengan jaringan tourism atau pariwisata terpadu di Sumbar.

Kepala Satuan Tugas juga bisa dijabat oleh pihak lain yang ditunjuk oleh gubernur atau kepala daerah yang mempunyai komitmen untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat melalui wisata/tourism.

Dengan adanya satuan tugas diharapkan dapat secara nyata melaksanakan program gubernur di periode 2024-2029. "Kalau berhasil, ini bisa dijadikan pilot project oleh provinsi lainnya," katanya.

Selain itu menurutnya perlu sosialisasi dan edukasi pada instansi terkait, juga pelaku pariwisata, UMKM dan khususnya budaya masyarakat yang terbuka bagi turis asing. "Sinergi pelaku pariwisata, baik pemda, Pengusaha, BUMD dan UMKM juga sangat diperlukan," tegasnya.

Tak kalah penting juga, melakukan pemetaan sentra wisata unggulan dan kegiatan skala nasional dan internasional pada setiap kabupaten dan kota. Baik pada bidang wisata alam, wisata budaya, sejarah dan religi, wisata kuliner maupun wisata olahraga, event, adventure, dan lainnya. "Perlu juga melakukan pemetaan potensi turis lokal dan internasional," sarannya.

Pelestarian budaya dan adat Minangkabau juga tetap harus terus dilakukan. Juga perlu memasifkan budaya masyarakat yang ramah, bersih, rapi, terbuka dan bertanggung jawab.

Pada tahap kedua, perlu meningkatkan frequensi dengan membuka jalur penerbangan langsung dari Singapore, Malaysia, Brunei, Bangkok dan negara potensi lainnya. "Dengan telah dibukanya jalur penerbangan Singapore-Padang diharapkan menjadi langkah awal untuk memudahkan warga asing ke Sumbar dan bukan sebaliknya," ujarnya.

Selain itu, sudah saatnya pula Sumbar membuka jalur kapal pesiar atau cruise rute ke Teluk Bayur. "Kapal pesiar sudah banyak masuk ke Bali, Sumbar juga bisa melakukan ini," sebutnya.

Peningkatan akses jalan dan renovasi tempat wisata perlu dilakukan agar wisatawan yang datang semakin nyaman dan akan kembali berkunjung ke Ranah Minang.

Strategi ini lanjutnya dapat dilaksanakan dalam jangka waktu hingga lima tahun mendatang. "Tujuannya tak lain untuk meningkatkan jumlah warga negara asing yang berkunjung ke Sumbar. Dengan banyaknya mata uang asing masuk ke Sumbar, otomatis dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat lapisan bawah dan UMKM," sebutnya.

Hal ini lanjutnya, telah dilaksanakan oleh Thailand. Pengelolaan pariwisata yang terpadu di Negeri Gajah Putih membuat negara itu kini menjadi tujuan wisata utama di ASEAN. "Saya pernah bertugas di Thailand dari 2014 hingga 2015 dan menyaksikan pesatnya perkembangan pariwisata di sana. Juga sharing informasi dengan Kepala Badan Tourism yang kebetulan berteman dengan saya saat bertugas di sana," ulasnya.

Saran dan masukannya ini kata Angkasa Dipua telah dikirim langsung ke Gubernur Sumbar terpilih, H. Mahyeldi. Besar harapannya mendapatkan respon positif, sehingga wisata Sumatra Barat makin maju dan berkembang. (yuni)




Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment