- Cerita Aneh Pegulat Amerika Olesi Minyak ke Tubuh Mike Tyson
- Megawati Ingin Pemain Indonesia Tak Takut Berkarier di Liga Korea
- Lawan Liverpool, MU Bisa Makin Dekat dengan Degradasi
- Hasil Liga Australia: Struick Main 15 Menit, Brisbane Kalah Telak
- Safee Sali Ungkap Gol Terbaik dalam Karier: Lawan Indonesia di AFF
- Respons Nova Arianto soal Rumor STY Bakal Diganti Pelatih Eropa
- Final Piala AFF 2024: Kim Sang Sik Ungkap Gengsi Korea vs Jepang
- Thailand Pamer Calon Naturalisasi, Diklaim Lebih \'Bagus\' dari Xuan Son
- Bahlil Yakin B40 Menuju B50 Akan Bawa RI Tak Impor Solar Lagi di 2026
- 4 Resolusi Keuangan Agar Selamat di Tengah Kondisi Sulit 2025
Perusahaan Besar Sharp Tak Lagi Produksi TV?
Tokyo - Sharp kabarnya mempertimbangkan untuk lebih fokus memproduksi panel LCD (liquid crsytal display) sehingga perlu menjual sejumlah unit bisnisnya. Perusahaan asal Jepang ini berencana untuk tak lagi merakit TV.
Sharp seperti dilaporkan surat kabar setempat Nikkei, disebut-sebut akan melepas unit bisnis mesin fotokopi dan pendingin ruangan (AC) agar lebih fokus dalam persaingan pasar LCD.
Namun seperti dilansir Reuters dan dikutip detikINET, Sabtu (18/8/2012), Sharp melalui juru bicaranya menolak laporan tersebut. "Kami mempelajari berbagai pengukuran, namun tidak ada fakta yang mendukung laporan surat kabar Nikke mengenai kemungkinan penjualan operasional utama Sharp," ujar juru bicara tersebut.
Performa perusahaan elektronik ini memang tidak menggembirakan awal bulan ini, dengan harga saham yang merosot pada titik terendahnya dalam 40 tahun terakhir.
Nikkei menyebutkan, sebagai bagian dari upaya pemulihan, Sharp juga akan melakukan spinoff pabriknya di pusat Jepang, yang membuat panel LCD untuk smartphone dan tablet, termasuk untuk komponen iPhone dan iPad Apple.
"Sharp mungkin saja menerima suntikan investasi dari pabrikan lain dan menjalankan operasional pabrik bersama-sama, seperti yang dilakukan Hon Hai roPrecision asal Taiwan di pabrik Sakai yang berlokasi di prefecture Osaka," tulis Nikkei.
Saham Sharp turun 1,14% menjadi 173 yen pada penutupan perdagangan Jumat.